Jember, 25 Nopember 2015
Program Studi Ilmu Keperawatan Universits Jember, 5 hari kedepan (25-29 Nopember 2015) mengadakan pelatihan BT&CLS dengan mendatangkan trainer dari AGD 118 Jakarta, dan pelatihan ini nantinya sangat berguna bagi tenaga pendidik dan Teknisi Laboratorium yang lebih unggul lagi latihan ini bersertifikat BTCLS AGD 118,
Pelatihan di buka langsung oleh Ns. Lantin SulistyoriniS.Kep. M.Kes Ketua PSIK Universitas Jember saya sangat bangga dengan tim PSIK atas dedikasi yang tinggi karena baru minggu kemarin kita menggelar Seminar Internasional sekarang ada kegiatan BTCLS, Alhamdulillah ini merupakan bukti bahwa mutu PSIK Universitas Jember dalam peningkatan pembelajaran tidak di ragukan lagi ujar Lantin.
Sedangkan ketua Koordinator BTCLS 118 Jakarta Ns. Rusmono mejelaskan Apa sih pelatihan BT&CLS ini??? BT&CLS stand for Basic Trauma & Cardiac Life Support , jadi tentu saja semua perawat sudah bisa menebak pelatihan ini tentang apa kan? ya betul sekali ini adalah pelatihan untuk menangani pasien-pasien GAWAT DARURAT dengan riwayat TRAUMA atau CARDIAC ARREST, pelatihan yang diadakan oleh YAYASAN AMBULANS GAWAT DARURAT 118 JAKARTA
Pelatihan BT (basic trauma) dan CLS (cardiac life support) merupakan pelatihan yang menyediakan suatu metode yang dapat dipercaya dalam penanganan kasus trauma dan pengetahuan dasar kepada perawat dengan cara:
- Menilai kondisi pasien dengan cepat dan teliti.
- Resusitasi dan stabilisasi pasien menurut prioritas.
- Menentukan tindakan jika kebutuhan pasien melebihi suatu kemampuan fasilitas.
- Transfer pasien sesuai dengan kebutuhan.
- Pastikan penanganan yang diberikan optimal.
Tujuan pelatihan BT dan CLS diharapkan perawat dapat Mempraktekkan sesuai dengan prinsip penanganan dan penilaian penderita (primary dan secondary survey).
Menentukan managemen penanganan kasus trauma berdasarkan prioritas. Memulai dengan managemen primary dan secondary survey yang mengacu kepada golden hour dalam penanganan kasus gawat darurat. Dapat mempraktekkan pengkajian fisik pada pasien multiple trauma sesuai dengan konsep yang diajarkan.
Konsep BT dan CLS yang melatarbelakangi pelatihan BT dan CLS adalah masih sederhana. Pendekatan terhadap penderita cedera masih seperti yang diajarkan pada ilmu keperawatan di bangku kuliah, yaitu anamnesa yang panjang termasuk riwayat penyakit terdahulu, pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai kaki sampai disusunnya diagnosa.
Setelah cara ini dipakai, ternyata kematian akibat cidera masih tinggi, maka dibuatlah pelatihan ini menerapkan konsep yang sangat sederhana yaitu, terbentuknya pendekatan ABCD untuk mengevaluasi dan menanggulangi penderita cedera.
Pelatihan BT dan CLS menekankan bahwa cedera dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang cepat. Maka penting untuk dipelajari bersama konsep- konsep ini agar semakin efektif dalam memberikan pertolongan. Jadi ABCD mendefinisikan secara spesifik urutan evaluasi dan tindakan yang harus diikuti dalam menanggulangi semua penderita dengan cedera yaitu :
ABCD (melalui pendekatan evaluasi / tindakan ,Tindakan untuk life saving, Diagnosa medis tidak menjadi prioritas utama, Do no futher harm
A : airway
B : breathing
C : circulation
D : disability
E : exposure / environment (temperuture control)
Materi pelatihan BT dan CLS Prinsip dasar dan tujuan dalam penanganan managemen trauma, pelatihan BT dan CLS menggunakan metoda dasar. Adapun materi pelatihan BT dan CLS yang diberikan selama 5 hari diantaranya berupa teori dan praktik. Meliputi : sistim penanggulangan gawat darurat terpadu, pengelolaan airway, breathing dan circulation, bantuan hidup dasar, EKG, biomekanikal trauma, initial assessment, trauma thoraks, trauma abdomen, trauma kapitis, trauma spinal, trauma muskuloskeletal, trauma termal, penanganan keracunan dan gigitan binatang, evakuasi , triage.
Pelatihan berlangsung selama 5 hari, bertempat di Ruang Laboratorium Ilmu Keperawatan Universitas Jember, Selama 5 hari dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore semua peserta di gembleng dengan 15 materi dan skill kegawat daruratan, dan pada hari ke-5 uji kompetensi apakah peserta sudah layak untuk mendapatkan sertifikat atau belum, karena kalau belum kompeten dan gak lulus uji teori dan skill maka dengan tidak ragu-ragu 118 hanya akan memberikan sertifikat attendance atau kehadiran saja hal ini peserta akan rugi ,maka oleh karena itu sebagai peserta harus belajar dengan sungguh-sungguh
Konon di akhir penutupan nanti ada pengumuman peserta dengan nilai tertinggi alias juara 1 dan pelatihan ini dilakukan full 8 jam dan tidak di perkanankan meninggalkan pelatihan jika ingin sertifikat SUCCESFULLY COMPLETE
Sedangkan, trainers atau instruktur-instrukturnya 118 ini terdiri dari 4 orang yang sudah lama malang melintang di dunia BTCLS AGD 118 Jakarta :
- Ns. Rusmono Yudianto, S.Kep
- Ns. Ridwan Kamaludin,S.Kep. M.Kep
- Ns. Notianus Zega, S.Kep
- Ns. Wahyono, S.Kep. M,Kep
Cara penilaian setelah semua pelatihan selesaia maka kemudian di akhiri dengan uji teori dan skill, kalo nilai teori dibawah 80 maka gak bisa ikut ujian skill, tapi ada kebijakan remedial buat yang nilainya masih dibawah 80. Uji skillnya di bagi 2 ada yang kebagian innitial assesment sama DC Shock. Dan ini merupakan Momok bagi para peserta adalah DC shock karena walapun tahapannya pendek kita dituntut untuk konsentrasi, (satar)