Jember, 14 Desember 2017 Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat ditambah sanitasi lingkungan serta ketersediaan air bersih yang masih kurang memadai di beberapa tempat. Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah bila fokus upaya kesehatan diutamakan pada upaya preventif dan promotif dalam menumbuh-kembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di kalangan keluarga dan masyarakat, bahwa gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI ini dicanangkan dalam rangka penguatan pembangunan kesehatan yang mengedepankan upaya promotif-preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. GERMAS bertujuan untuk: Menurunkan beban penyakit; Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Lebih lanjut, agar Kementerian atau Lembaga Pemerintah melalui para Menteri, Gubernur serta Kepala Daerah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, dan masyarakat, juga dapat harus memberikan dukungan, komitmen, dan peran-sertanya dalam bergotong royong meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
Salah satu dukungan nyata Kementerian dalam menyukseskan GERMAS, yakni pada saat yang bersamaan dengan pencanangan dilakukan juga Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) di sepuluh wilayah yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung PHBS.
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Perubahan gaya hidup masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare. Namun sejak 2010, penyakit tidak menular (PTM) seperti Stroke, Jantung, dan Kencing manis memiliki proposi lebih besar di pelayanan kesehatan. Pergeseran pola penyakit ini mengakibatkan beban pada pembiayaan kesehatan negara.
Karena itu, GERMAS menjadi momentum bagi masyarakat guna membudayakan pola hidup sehat. GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian.
GERMAS meliputi kegiatan: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit.
Berkaitan dengan GERMAS Program Profesi Ners PSIK Universitas Jember melaksanakan kegiatan Lomba Dusun Sehat Desa Serut dan Desa Glagahwero di Kecamatan Panti, kegiatan ini merupakan rangkaian dari proses pembelajaran program profesi Ners PSIK-Universitas Jember Angkatan 19 di stase keperawatan komunitas dan keluarga, yang dimulai di akhir November 2017 dan akan berakhir di awal Januari 2018. Kegiatan dimulai dengan adanya pendataan kesehatan pada masyarakat di Desa Serut dan Glagahwero oleh 24 mahasiswa yang sedang menempuh proses pembelajaran tersebut, setelah adanya pendataan, mahasiswa melaksanakan musyawarah masyarakat desa bersama dengan perangkat desa dan masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai upaya menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di desa tersebut. Kegiatan pendampingan dilaksanakan terkait dengan mengupayakan peningkatan keterampilan orangtua dalam pemberian nutrisi bayi-balita sesuai dengan kebutuhan anak, peningkatan kesehatan dan perawatan kehamilan-persalinan, peningkatan kesehatan pada anak-anak usia sekolah termasuk mengenai perilaku untuk mengkonsumsi jajanan sehat, peningkatan kesehatan pada lansia, peningkatan kesehatan lingkungan termasuk dengan pemasangan genteng kaca dan bekerja bakti membersihkan lingkungan dan sungai. Setelah adanya kegiatan pendampingan pada masyarakat, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi dalam bentuk lomba dusun sehat.
Lomba Dusun Sehat yang berlangsung pada tanggal 14 Desember 2017 dibuka oleh Camat Panti Bapak Drs. H. Budi Susila , M. Si, Saya sangat berterima kasih sekali kepada PSIK Universitas Jember karena telah membawa Wilayah Panti menjadi Daerah GERMAS dan penduduk kami menjadi Sehat ini merupakan anugerah terbesar untuk warga masyarakat Panti dalam menjalani kehidupan. Warga Panti ditakdirkan untuk terus berusaha sehat agar bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun, risiko sakit akan selalu membayangi. Salah satu penyebab sakit adalah pola gaya hidup warga itu sendiri. Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin memudahkan manusia menjalani aktivitasnya, terdapat risiko apabila kita terlalu dimanjakan oleh fasilitas tersebut Ujar Bapak Camat yang biasa di panggil H. Budi, Pelaksanaan Lomba yang di hadiri oleh MUSPIKA se kecamatan Panti serta yang terdiri sekretaris Kecamatan dan perangkat kecamatan serta Desa dengan juga didampingi PJMK Keperawatan Komunitas dan Keluarga Hanny Rasni, SKp.,M.Kep dengan juri-juri lomba dari Pihak Puskesmas Panti pemegang program Promosi Kesehatan Dwi Irma Suryani, Amd.Keb, Mursidi (Pihak Kecamatan Panti) dan Andreas (Pihak Polsek Panti). Peserta lomba adalah masyarakat perwakilan dari Dusun-dusun yang ada di Desa Galagahwoero dan Desa Serut sebanyak 8 dusun/ kelompok untuk setiap jenis lomba. Adapun Lomba yang adakan adalah :
- Uji ketangkasan dari murid-murid SD/MI mengenai pengelolaan UKS,
- P3K dan juga mengenai perilaku bersih dan sehat.
- Lomba dilanjutkan dengan menguji ketangkasan dari para ibu yang memiliki balita dengan status gizi balita yang kurang, yaitu ibu diminta untuk menunjukkan kemampuan dalam pemberian nutrisi yang baik pada balita,
- Lomba uji keterampilan kader-kader kesehatan mengenai ajakan perilaku sehat dan bersih pada masyarakat serta juga menguji keterampilan kepala dusun untuk mempresentasikan mengenai keterampilan kepala dusun dalam pengelolaan kesehatan masyarakat. lomba diakhiri dengan penyampaian pesan dari para lansia sehat mengenai ajakan perilaku sehat untuk tetap segar di usia lansia.
Adanya kegiatan pendampingan masyarakat yang dilanjutkan dengan lomba dusun sehat sebagai bentuk dari pemberdayaan masyarakat, sehingga pengetahuan, keterampilan mengenai peningkatan kesehatan yang telah didapatkan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dalam keseharian masyarakat sehingga dapat tercapai status kesehatan yang lebih baik. Adanya keterlibatan dari perangkat desa-kepala dusun-kader kesehatan-masyarakat-tokoh masyarakat-sekolah yang didampingi oleh pemerintah kecamatan dan pihak Puskesmas diharapkan dapat efektif dalam pelaksanaan program kesehatan termasuk dalam menjalankan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang merupakan amalan dari Nawacita yang saat ini sedang digaungkan oleh pemerintah (hanny+satar).