News

BPM FKep Universitas Jember Adakan GEMINTANG

10 September 2022, Jember  , Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember , mengadakan kegiatan Program Penguatan Kapasitas (PPK)  Organisasi Kemahasiswaan  GEMINTANG : (Gerakan Remaja Pintar Turunkan Angka Stunting) : Program Integrasi Pemberdayaan remaja sebagai kader dalam upaya pemblokiran lingkaran stunting di desa Mayang, kabupaten Jember, Acara yang diselenggarakan oleh Badan Perwakilan Fakultas Keperawatan Universitas Jember, ditujukan untuk mengurangi angka bayi stunting di desa mayang, adapun kegiatannya antara lain Screening kesehatan , pembagian masker dan Vitamin, kepada kader gemintang.

Siapakah kader gemintang itu ? kader Gemintang yakni kader yang dibentuk oleh BPM FKEP UNEJ, untuk menjaga Stunting di daerahnya masing-masing. Stunting bermakna  perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan yang mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah tersebut. Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Dalam acara ini Koordinator Pokja Kemahasiswaan Universitas Jember, Jarkasi. S.Sos, memberikan sambutan dari pihak universitas Jember, dalam sambutannya Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini didanai dari Kementerian melalui program hibah, harapannya dengan adanya program hibah ini, kesadaran akan pencegahan bayi stunting dapat diturunkan, terutama di desa Mayang, dan kabupaten jember pada umumnya, program ini diharapkan dapat dilaksananakan secara berkesinambungan dan merata di masa yang akan data.sehingga harapannya tujuan utama Indonesia Bebas Stunting di tahun 2030 dapat tercapai. Ungkap beliau seraya membuka acara tersebut.

Ely Febriyanto, A.Ma selaku kepala desa Mayang menyampaikan sambutan bahwasannya desa mayang menyambut dengan baik program pemerintah yang dilaksanakan oleh mahasiswa, dan hal mendukung penuh kegiatan tersebut, menurut beliau tugas menurunkan angka bayi stunting di desa Mayang , tidak hanya tugas Pemerintah, tetapi juga tugas Mahasiswa sebagai Agent Of Change  , bersama-sama merubah mindset (Pola pikir) masyarakat, tentang pentingnya peningkatan gizi bayi. Untuk itu diperlukan Edukasi secara komprehensif, dan perubahan itu dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu.

5

Ns. Nuning Dwi Merina, S.Kep., M.Kep , selaku Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Jember, memberikan materi seputar Bayi Stunting , penyebab bayi stunting, dan cara-cara pencegahannya. Menurut Nuning, penyebab stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir, Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak, terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi,  rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Lebih lanjut, menurut Nuning, biasanya ciri-ciri balita yang mengalami stunting pada umumnya Pertumbuhan melambat, Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, Pertumbuhan gigi terlambat, Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya, Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya, Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun, Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan). Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.

Sedangkan cara-cara untuk mencegahnya, Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil,  Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan,  Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat, Terus memantau tumbuh kembang anak, Selalu jaga kebersihan lingkungan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan kepada balita dan kader gemintang, serta pembagian masker dan vitamin.