Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember yang juga menjadi lokasi praktik mahasiswa Profesi Ners Stase Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Kepala UPT PSTW Jember Muhammad Tabrani SH MN menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Fakultas Keperawatan Universitas Jember dan UPT PSTW Jember.
“Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam perawatan geriatri, meningkatkan kesehatan lansia, serta menjadi momentum aplikasi konsep gerontology of nursing di UPT PSTW Jember,” katanya, Rabu (8/9/2021).
Kegiatan yang berlangsung sejak 16 Agustus 2021 hingga 11 September 2021 ini diikuti 84 mahasiswa profesi. Mereka dibagi menjadi empat kelompok dan didampingi oleh Ns. Fahruddin Kurdi, M.Kep.; Ns. Tantut Susanto, Sp.Kep.Kom., Ph.D.; Ns. Hanny Rasni, M.Kep; dan Ns. Latifa Aini, M.Kep, Sp.Kom dosen yang berkompeten di bidang perawatan dan kesehatan lansia. “Masing-masing kelompok menggali permasalahan yang dialami lansia serta menyelesaikan masalah tersebut melalui pendekatan keperawatan dan intervensi nonfarmakologis, serta melakukan seminar untuk mempresentasikan hasil penyelesaian masalahnya,” lanjut Tabrani.
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah dilakukan pengkajian kepada 140 klien lansia, didapati beberapa masalah terhadap mereka, seperti gatal-gatal, nyeri pegal linu, hipertensi, depresi, dan penurunan daya tahan tubuh lansia pada masa pandemi. Mahasiswa yang telah dibagi dalam empat kelompok pun melakukan intervensi guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Kelompok pertama, mahasiswa melakukan intervensi serbuk daun sirih untuk mengatasi gangguan rasa nyaman berupa gatal kepada lansia. Sedangkan kelompok kedua, mengintervensikan kompres bawang merah dan kompres jahe untuk mengatasi nyeri pegal linu pada lansia. Kelompok ketiga mengintervensikan teh mengkudu sebagai tindakan untuk menurunkan hipertensi. Sementara kelompok empat mencoba mengintervensi dengan wedang uwuh serta terapi tawa untuk meningkatkan daya tahan tubuh lansia pada masa pandemi.
Selain melakukan intervensi, mahasiswa juga turut serta dalam kegiatan-kegiatan lansia, seperti memandikan, memotong kuku, memotong rambut lansia di ruang perawatan khusus, senam, pengajian, kegiatan rekreatif, serta terapi huruf hijaiyah untuk meningkatkan status kognitif lansia. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kami merasa terbantu dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan lansia. Selain itu, mahasiswa juga membantu memenuhi kebutuhan lansia dari aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual”, pungkas Tabrani.