Jember – Fakultas Keperawatan Universitas Jember telah menyelenggarakan webinar pertamanya dalam masa pandemi COVID-19 pada hari Selasa (19/05) dengan tema Reproduksi Sehat di Bulan Ramadhan Pada Masa Pandemi COVID-19 yang bertempat di Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Dengan dihadiri oleh Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Ns. Lantin Sulistyorini, S. Kep., M. Kes., dan didampingi oleh Wakil Dekan 1, Ns. Anisah Ardiana, S. Kep., M. Kep., Ph. D., dan Wakil Dekan 2, Ns. Nurfika Asmaningrum, S. Kep., M. Kep., Ph. D. Dalam webinar yang fokus membahas mengenai kesehatan reproduksi ini, Fakultas Keperawatan juga mengundang 3 pemateri untuk membagikan ilmunya , yaitu Dr. Iis Rahmawati, S. Kep., M. Kes., Ns. Dini Kurniawati, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. Mat., dan Dr. Asti Melani Astari, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. Mat.
Webinar ini dibuka pada pukul 10.00 WIB oleh MC, Ns. Nuning Dwi Merina, S. Kep., M. Kep., yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ns. Lantin Sulistyorini, S. Kep., M. Kes. Dalam sambutannya, Ns. Lantin menjelaskan alasan pengambilan tema di masa pandemi ini dan berhubungan dengan personal hygiene remaja yang notabene jarang keluar atau bahkan tidak keluar karena ada himbauan dari pemerintah untuk tetap #dirumahaja sehingga remaja tersebut juga bisa abai terhadap kebersihan dari area reproduksinya tersebut. Hal itulah yang melatarbelakangi pelaksanaan webinar dengan tema tersebut. Selain kesehatan reproduksi, adapun hal lain yang akan dibagikan yaitu mengenai pemenuhan kebutuhan seksualitas selama masa pandemi.
Dr. Iis Rahmawati, S. Kep., M. Kes. menjelaskan mengenai kesehatan reproduksi remaja yang topiknya berisikan mengenai permasalahan dan solusi yang muncul di masa pandemi ini. Pada penyampaian materi ini dijelaskan secara runtut mengenai hal-hal yang dilakukan oleh orang tua dan anak remajanya selama PSBB, yaitu tidak perlu panik, selalu berpikir positif, manajemen waktu atau organisasi dengan baik, perlu adanya bimbingan dari orang tua dan jalin komunikasi yang baik dengan anak sehingga tidak sampai menimbulkan pertengkaran, pandu untuk melakukan aktivitas fisik dan penuhi nutrisi anak, adakan program relaksasi sebagai salah satu cara dalam mekanisme koping anak, toleransi, enthusiasm, timbulkan rasa humor, kebijaksanaan, memiliki keyakinan yang kuat akan adanya pertolongan Tuhan YME, dan berbaik sangka pada diri sendiri untuk menjadi motivasi diri pada lingkungan sosial maupun akademik.
Materi yang disampaikan oleh Ns. Dini Kurniawati, M. Psi., M. Kep. Sp., Kep. Mat. Mengenai kebutuhan seksual pada saat Bulan Puasa di masa pandemi COVID-19 dengan meluruskan mengenai arti dari seksualitas yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan mempengaruhi juga dalam status kesehatan manusia. Selain itu, Ns. Dini juga menjelaskan bahwa kebutuhan seksualitas juga berada dalam piramida Maslow dan berada di tingkatan pertama yang sejajar dengan kebutuhan makan dan bernapas. Menurut WHO (1975), dijelaskan mengenai definisi dari kesehatan seksual yang merupakan integrasi dari aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual dengan cara positif memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi, dan cinta. Di masa pandemi ini, terutama di bulan Ramadhan, perlu dikontrol dan selama mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dijamin aman dalam hal pemenuhan kebutuhan seksual.
Materi terakhir yang disampaikan oleh Dr. Asti Melani Astari. Skp., M. Kep., Sp. Mat. Mengenai ibu hamil dan menyusui pada Bulan Ramadhan di Masa Pandemi yang menjelaskan ulang mengenai hukum Islam yang memperbolehkan untuk Ibu hamil dan menyusui melakukan puasa Ramadhan dengan syarat terentu. Sehubungan dengan adanya COVID-19, maka Ibu Hamil dan menyusui juga diharapkan mengikuti protokol kesehatan yang telah dianjurkan sehingga tidak menularkan kepada bayinya dan perlu digarisbawahi bahwa tidak ada bukti yang menjelaskan mengenai penularan COVID-19 melalui kehamilan. Dr. Asti juga menyarankan agar Ibu hamil dan menyusui sering melakukan konsultasi yang saat ini juga terdapat konsultasi secara daring dan gratis untuk memantau kesehatan ibu dan bayi. Perlunya juga pemenuhan nutrisi oleh Ibu hamil dan menyusui supaya bayi mendapatkan asupan yang cukup dan seimbang serta mempertahankan status kesehatan dari ibu itu sendiri.
Setelah penyampaian materi dari ketiga pemateri, dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab dari peserta. Pertanyaan yang disampaikan juga beragam dari berbagai kalangan. Hal ini menunjukkan antusiasme dari peserta yang mengikuti webinar ini. Tanya jawab berlangsung hingga pukul 12.15 WIB yang diakhiri dengan moderator menyampaikan kesimpulan. Webinar ini dilaksanakan dengan tetap mempertahankan social distancing mulai dari awal acara hingga akhir dan menggunakan pelindung diri yang telah disarankan pula dalam protokol kesehatan pemerintah RI.