Jumat (2 /10) Keris (Kelompok Riset) Nurse.co.id Unej Kampus Lumajang hadir di Desa Ranu Pani Kecamatan Senduro dalam giat pengabdian masyarakat dalam rangka penurunan usia pernikahan dini berbasis budaya sebagai strategi peningkatan kesehatan remaja, bersinergi dengan Dinas pengendalian penduduk dan KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Lumajang.
Langkah awal yang dilakukan oleh tem Keris Nurse.co.id adalah mengidentifikasi permasalahan di Desa Ranu Pane melalui FGD ( Focus Group Disscussion) dengan menghadirkan tokoh kunci dari berbagai unsur yaitu toma, tomas, kader, pkk, pemuda pemudi karang taruna dan perangkat desa terkait.
Kehadiran kami disini adalah bersilaturahmi dengan berbagi ilmu dan pengalaman baik tentang bagaimana upaya melakukan pencegahan, penurunan dan penghapusan pernikahan dini dengan pendekatan budaya. “Secara terbuka kita nanti berdiskusi secara bersama-sama untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada, kita cari akar penyebab permasalahannya selanjutnya kita rumuskan secara bersama-sama pemecahan masalahnya,” tutur Ibu Nurul Hayati selaku Koordinator prodi D3 Keperawatan Unej Kampus Lumajang. Sementara itu dokter Rosyidah selaku kepala Disdalduk KB Kab. Lumajang menyampaikan bahwa angka pernikahan dini di kecamatan senduro termasuk Desa ranu pane masih tergolong tinggi dan menempati rangking kedua di Kabupaten Lumajang, beliau sangat mengapresiasi kehadiran Unej di desa Ranu pani dan siap bersinergi untuk turunkan angka pernikahan dini. Oleh karena itu pada kegiatan FGD kami siap membantu, kami hadir bersama Kabid. Ketahanan kesejahteraan keluarga dan Kasie perlindungan anak, ungkap dokter Rosyidah sapaan akrabnya.
FOTO KEGIATAN
Sementara itu , ibu Sri Wahyuningsih selaku kepala tata pemmerintahan hadir mewakili kepala Desa Ranu Pane menyambut baik kegiatan yang dilakukan Keris Nursi.co.id dan siap membantu semua aktivitas yang dilakukan Unej untuk secara bersama –sama menurunkan angka usia pernikahan dini. Ada beberapa factor yang mempengaruhi yaitu rendahnya tingkat pendidikan didesa ranu pani dan faktor adat istidat dan budaya. Hal ini sesuai dengan beberapa permasalah yang berhasil diidentifikasi melaui FGD yaitu adat istiadat yang masih kental, ilmu pengetahuan yang masih kurang, dan kurangnya kepedulian orang tua terhadap pergaulan remaja
|Baca juga : Membangun tim yang solid
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini adalah melakukan sosialisasi kepada remaja dan orang tua tentang dampak pernikahan yang akan dilaksanakan setiap hari selasa, rabu dan sabtu dengan berkolaborasi dengan pihak dari KUA ( Kantor Urusan Agama), peraturan desa yang jelas tentang syarat- syarat pernikahan, pendewasaan usia pernikahan (PUP)melalui informasi kesehatan, informasi kesehatan Reproduksi, dan penggunaan alat kontrasepsi yang baik. “semoga dengan adanya tidak lanjut ini kita bisa saling memberikan hal yang positif kepada masyarakat desa ranu pani dan bisa mengurangi prsentase pernikahan dini yang ada di Lumajang “pungkas Ibu Nurul Hayati selaku Koordinator prodi D3 Keperawatan Unej Kampus Lumajang.