News

Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) Bebas Hipertensi Melalui Posbindu PTM

Perubahan gaya hidup yang tidak sehat mengakibatkan peningkatan permasalahan penyakit kronis di Indonesia, seperti hipertensi (8,8%), penyakit persendian (7,3%), gagal ginjal (3,8%), asma (2,4%), diabetes (2,0%), kanker (1,8%), jantung (1,5%), dan stroke (0,9%) (Ministry of Health Indonesia, 2018). Untuk itu diperlukan upaya promosi kesehatan dalam merubah gaya hidup masyarakat menjadi sehat (Pender, Carolyn, & Mary, 2014) dengan gerakan pemberdayaan dan kemitraan masyarakat melalui community-based healthy life program (Anderson & McFarlane, 2014). Salah satu bentuk community based program sebagai bentuk Usaha Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) melalui pelayanan sosial kesehatan di masyarakat adalah dengan  Pos Pembinaan Pelayanan Terpadu PTM (Posbindu PTM).

Tim Pengabdian Universitas Jember melakukan Program Desa Binaan di Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Tim ini terdiri dari Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D dari Fakultas Keperawatan selaku Ketua Pengabdian, dan selaku anggota pengabdian terdiri dari dr. Irawan Fajar Kusuma, M.Sc., Sp. PD. dari Fakultas Kedokteran, Erwin Nur Rif’ah, MA., Ph.D dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Suyani Indriastuti, S.Sos, M.Si., Ph.D dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik mengadakan Program Pengabdian Desa Binaan dengan tema ”Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM): Program Pemberdayaan Dan Kemitraan Dalam Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Di Desa Glagahwero Kecamatan Panti”. Program Desa Binaan ini merupakan program bersumber dana internal dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember pada Kelompok Riset (KeRis) Family and Health Care Studies tahun 2020.

Gb.1 Tim Pengabdian Masyarakat

Program Desa Binaan di Desa Glagahwero ini dilaksanakan untuk menurunkan angka penyakit Hipertensi di masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dapat dijadikan salah satu solusi dalam mencegah dan menanggulangi PTM serta meningkatkan gaya hidup sehat masyarakat. GERMAS dapat berdaya guna dan berhasil guna melalui pemberdayaan dan kemitraan Bersama antara masyarakat dengan pihak kesehatan (Puskesmas). Optimalisasi peranan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui fasilitasi kader kesehatan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM menjadi solusi program promosi kesehatan yang efektif di masyarakat. Pembinaan peran serta masyarakat melalui program bina sehat di Posbindu PTM dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam kesehatan

Posbindu PTM dalam program desa binaan ini dirancang melalui pemberdayaan dan kemitraan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilibatkan dalam deteksi dini PTM melalui kegiatan aktif di Posbindu. Sementara itu, kemitraan masyarakat diwujudkan dalam pembentukan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi Posbindu PTM. Kegiatan Pengabdian Desa Binaan ini telah dilaksanakan dari bulan September – Nopember 2020. Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

Berdasarkan diskusi bersama antara Bidan Desa Ibu Sufadilah dan Perawat Desa Bapak Adi Chandra serta Kepala Desa Bapak Suryo, maka pelaksanaan program Desa Binaan di masa pandemic COVID-19 dilaksanakan setiap sebulan sekali dengan kegiatan penyegaran dan pelatihan pada kelompok sasaran pada kader kesehatan dan ibu PKK. Kegiatan pengabdian berupa pendidikan dan pelatihan kelompok sasaran terkait bagaimana manajemen hipertensi. Kegiatan dilakukan dengan prosedur protocol kesehatan selama new normal COVID-19, dimana setiap peserta dating diukur suhu tubuh, kemudian diminta cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak selama kegiatan. Jumlah peserta dibatasi 35 orang, sehingga kegiatan dilakukan selama dua sesi setiap pelaksanaan kegiatannya

Pelaksanaan kegiatan dilakukan antara lain dalam bentuk pendidikan dan penyuluhan kesehatan tentang Germas dan Hipertensi, Senam anti hipertensi, Diet Hipertensi, pemberdayaan masak keluarga dalam manajemen konsumsi garam keluarga, dan pemberdayaan pelatihan ekonomi keluarga dan posbindu PTM. Kegiatan pengabdian desa binaan pada tahun I ini diikuti oleh 70 orang yang terdiri dari 30 orang anggota kader kesehatan dan 40 orang pengurus dan anggota PKK Desa Glagahwero. Kegiatan yang telah berjalan adalah pemeriksaan kesehatan berkala tiap bulan pada kelompok sasaran, pendidikan kesehatan terkait hipertensi, senam hipertensi, dan penyusunan menu diet hipertensi. Adapun hasil pengukuran kegiatan selama 2 bulan disajikan dalam paparan hasil berikut ini

1.Penyegaran dan pemberdayaan kader kesehatan dan Ibu PKK

Kegiatan penyegaran kader kesehatan dan Ibu PKK terkait Germas dan pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan pada minggu pertama. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi apakah pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM masih dapat berjalan sesuai dengan ketentuan agar dapat membantu mengatasi maslaah hipertensi. Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang ibu-ibu, baik kader kesehatan dan ibu-ibu PKK.

Kegiatan ini dilakukan juga dalam rangka menyiapkan kader terlatih dalam pengembangan pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM setiap bulannya. Keterbatasan waktu dan sumber daya manusia kader kesehatan yang terlatih menjadi kendala masih tingginya masalah hipertensi. Sementara itu begrdasarkan hasil FGD dengan bidan, perawat, dan pihak keluarhan, didapatkan Posbindu masih mengalami keterbatasan terkait peralatan dalam deteksi kesehatan kelompok sasaran dan kegiatan tidak berjalan secara teratur karena kesibukan kader dan terbatasnya jumlah kader terlatih

Pelaksanaan Konsultasi Hipertensi
foto 2
  1. Pendidikan kesehatan terkait Germas dan Hipertensi

Kegiatan pendidikan dan penyulhan kesehatan terkait Germas dan hipertensi diberikan pada kelompok sasaran. Untuk kelompok sasaran yang tergolong high risk diberikan konseling kesehatan terkait dengan Program CERDIK dalam mengatasi masalah penyakit tidak menular seperti hipertensi.

  1. Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan dilakukan pada kelompok sasaran yang berisiko tinggi yang meliputi pemeriksaan kadar gula darah, kadar asam urat, dan kadar kolesterol. Berdasarkan hasil pemeriksaan, apabila didapatkan data yang tidak sehat, maka kelompok sasaran dilakukan rujukan ke Puskesmas. Tetapi jika hasilnya tidak terlalu signifikan dengan tanda dan gelaja yang dialami, maka akan mendapatkan pengobatan yang sedarhana dari petugas Puskesmas Panti

foto 4
  1. Senam anti hipertensi

Senam anti hipertensi dilakuakn pelatihan dan penyegaran pada kader kesehatan dan ibu-ibu PKK dengan tujuan untuk menurunkan resisensi perifer yang dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Disamping itu, pelatihan senam ini bertujuan agar para kader kesehatan dapat memimpin senam di wilayahnya masing-masing dalam meningkatkan hidup Germas di tatanan keluarga dan lingkungan RT/RW-nya.

  1. Penyusunan menu hipertensi bersumber pangan local Glagahwero dan Pemberdayaan dalam memasak masalakan keluarga rendah garam

Para kelompok sasaran pengabdian ini belajar bagaimana menyusun menu babas hipertensi dengan menggunakan sumber pangan local di Desa Glagahwero. Dalam penyusunan menu disepakati disusun menu Labu Siam yang dikreasi sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran. Disamping itu juga dibuat jus mentimun dengan buah selasih dalam membantu menurunkan tekana darah pada kelompoks sasaran.

Penyusunan menu ini dituangkan dalam buku panduan khusus yang masing-masing kelompoksasaran berusaha menyusun diet hipertensi selama seminggu dengan kapasitas perekonomian keluarga. Dari hasil FGD didapatkan bahwa para ibu-ibu telah memahami terkait menu dasar hipertensi, dimana makanan harus rendah garam, tetapi masih belum mengerti bagaimana mengukur garam dalam setiap masakan ataupun konsumsi harian didalam keluarga. Untuk itu diperlukan monitoring lanjutan dalam menu makanan yang disusun oleh keluarga.

Dari hasil pengukuran keadaan kesehatan kelompok saran selama tiga bulan terlihat terjadi penurunan tekana darah pada kelompok sasaran setelah melakukan Germas Hipertensi. Tekanan darah, baik sistolik dan diastolik sangat berbeda secara bermakna antara sebelum dan sesudah kegiatan pendidikan dan pemberdayaan kader kesehatan dan ibu-ibu PKK dalam memanajemen perawatan kesehatan. Sehingga program pemberdayaan kesehatan sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah pada kelompok sasaran. Germas dalam senam hipertensi dan mengatur pola makan, mampu menurunkan tekanan darah baik sistolik dan diastolic pada kelompok sasaran. Oleh karena itu, kader kesehatan dan ibu-ibu PKK dapat ditingkatkan peranannya dalam kegiatan Posbindu PTM untuk menurunkan PTM di Posbindu melalui program pemberdayaan kesehatan