News

DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAAN DEPRESI PADA USIA SEKOLAH DAN REMAJA TEROBOSAN BARU PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

 

   

Jember 20 Nopember 2017, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember baru saja melaksanakan hajatan besar yang bertarap Internasional yaitu Seminar Internasional yang ke III (Internasional Nursing Conference  III ) baru selesai sekarang membuat gebrakan baru yaitu Seminar yang bertaraf Nasional dengan Tema yang bagus yaitu : “Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Depresi pada Anak Usia Sekolah dan Remaja” dengan mendatangkan para pakar kesehatan Jiwa antara lain :

  1. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., MAppSc.
  2. Ns. Siti Nur Kholifah, S.KM., M.Kep., Sp.Kom
  3. Tantut Susanto, M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D.
  4. Hj. Siti Nurul Qomariyah, M.Kep
  5. Saiful Rachman, MM. M.Pd.

Acara di gelar di  Hall Hotel Cempaka Hill dengan kapasitas 800 undangan dari perbagai Intistusi Pendididikan Kesehatan se Jawa Timur dan Institusi lain dan acara di buka langsung oleh Pimpinan Tertinggi di Universitas Jember, Drs. Wahyu Subchan, M.Sc. Ph.D dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pimpinan PSIK Univeritas Jember Khususnya Panitia Saya sangat apresiasi kepada seluruh Civitas Akademika PSIK karena SMD PSIK masih muda muda sehingga semua kegiatan bisa berjalan lancar ini merupakan bentuk kekompakan yang dimiliki oleh PSIK saya sangat bangga kepada kalian dengan semangat yang tinggi sehingga dalam hitungan hari bisa melaksanakan dua kegiatan besar dan dengan semangat yang tinggi perjuangan para pimpinan PSIK  Insyaallah tidak lama lagi PSIK akan menjadi Fakultas sekali lagi saya pribadi dan atas nama Pimpinan Universitas Jember saya mengucapkan terima kasih ujar Wakil Rektor Universitas Jember.

Sedangkan Ketua Panitia  Ahmad Muizzulhafiidh mahasiswa angkatan 2014 melaporkan kegiatan Seminar Nasional 2017 bisa terlaksana dengan baik atas dukungan dari semua pihak saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pimpinan Universitas Jember yang telah memberikan suport kepada kami dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan PSIK khususnya bidang Kemahasiswaan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan Seminar Nasional dan tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Panitia Seminar dan seluruh Mahasiswa PSIK yang telah aktif mendukung pelaksanaan Kegiatan Seminar, sesuai dengan tema Seminar bahwa Depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak dan remaja mungkin juga dapat mengalami depresi, yang sebenarnya merupakan penyakit yang dapat diobati karena Depresi didefinisikan sebagai penyakit ketika perasaan tertekan dan mengganggu aktifitas seorang anak atau remaja untuk berfungsi normal, dan sekitar 5% dari anak-anak dan remaja di Indonesia menderita depresi pada suatu titik waktu tertentu. Anak-anak di bawah tekanan, pada saat belajar di sekolah, berada pada risiko yang lebih tinggi untuk depresi. Depresi juga cenderung ada di dalam keluarganya sendiri.

Sedangkan Pakar Kesehatan Jiwa dari Universitas Indonesia yang di undang sebagai nara sumber adalah  Prof. Dr. Budi Anna Keliat S.Kp., M.AppSc, beliau menyampaikan Depression Let’s Talk“ Depresi, Ayo Curhat”

 

Masalah Kesehatan Jiwa di Indonesia berdasarkan variabel penelitian tahun 2007 sampai 2013 selama enam tahun:

sampai 2013 selama enam tahun  

NO  GANGGUAN JIWA  PREVALENSI
Riskesdas 2007 Riskesdas 2013 PASUNG

(Riskesdas 2013)

1 ODGJ Berat 0.46% 0.17% 14.3%
2 ODGJ Ringan (GME) 11.6% 6.0%  

Beliau memberikan cara pertolongan pertama terhadap Kesehatan Jiwa jika kita mendapatkan Pasien Jiwa yang kita lakukan adalah : Dekati, Kaji dan Bantu pada situasi krisis, Dengarkan tanpa stigma, Beri Dukungan dan Informasi, Dukung untuk mendapatkan bantuan professional,  Berikan dukungan lain yang diperlukan Dan yang paling penting adalah mendengarkan jangan sampai menghakimi.

Jika ada yang anda nilai perlu dilakukan jangan diexpresikan, Kebanyakan individu ingin didengar dengan empati saat mereka mengexpresikan emosi dan pikirannya, Gunakan ketrampilan verbal dan non-verbal, Ciptakan suasana pada individu agar bebas berbicara,Jangan menghakimi / menduga / menilai/ menuduh.

Sedangkan tanda tanda Depresi Penyakit / Gangguan Jiwa yang ditandai dengan

Kesedihan yang terus-menerus, Kehilangan minat pada kegiatan yang biasa Anda nikmati, Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari Yang ber kepanjangan minimal 2 minggu

Penyakit global yang menyebabkan seseorang menjadi tidak produktif dalam hidupnya, Depresi dapat menyebabkan seseorang ingin melakukan tindakan bunuh diri atau melukai diri Karena merasa bahwa dirinya tidak memiliki harapan.

Adapun cara Mengatasi Depresi MARI BICARA ! (Let’s TALK!)

Pola hidup sehat : Makan sehat teratur, Tidur tepat waktu, Olah raga, Tidak merokok, alkohol, dan narkoba, Kurangi stresor / tekanan yang sedang dialami, Atasi masalah kesehatan fisik, Bergabung dengan komunitas, Konsultasi ke profesional kesehatan jiwa, Ujar sang Profesor yang memiliki metode belajar yang unik, yaitu belajar di dekat rangka manusia. Tidak hanya itu, untuk menghindari ngantuk, Prof. Budi biasa meminum kopi tanpa gula dan juga merendam kakinya. Metode yang ampuh untuk mengusir kantuk dan sangat disiplin terhadap adik-adiknya yang berjumlah sekitar 15 orang, misalnya dengan mematikan tv pada jam yang sudah ditentukan.

Beliau  mengungkapkan, bahwa dari hasil penelitian tahun 2007 mencatat, 0,46 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Ternyata masih ada ditemukan pasien dengan penyakit fisik yang mengalami ansietas dan depresi. Seperti di Jakarta menduduki posisi pertama dengan angka 2 persen untuk penderita gangguan jiwa berat. Dan kedua adalah Jawa Barat yang mencapai 22 persen dengan gangguan jiwa ringan. Banyak faktor penyebabnya, seprti, masalah biologis, sosial, dan psikologis. Dengan adanya perawat kejiwaan di satu puskesmas dapat mengurangi jumlah penderita gangguan jiwa. Jadi sumbangangan keperawatan jiwa pada pasien sakit fisik yang dirawat di rumah sakit umum ternyata perlu lebih diperbaiki,” ungkapnya.

Dia menerangkan, penderita gangguan jiwa sesungguhnya dapat disembuhkan melalui cara penanganan dan pencegahan gejala awalnya. Mulai dari tingkat stres hingga gangguan jiwa akut. Maka perawatan kesehatan sangat perlu dilakukan.

Artinya, perawatan itu dilakukan dari dalam kandungan. Ibu hamil perlu dididik bagaimana cara memperlakukan janin hingga melahirkan anak yang sehat. Ini pencegahan yang perlu dilakukan,” terang  Profesor  Budi.

Menurutnya, jumlah penderita gangguan jiwa se-Indonesia mencapai 1 juta orang. Namun, ruang perawatan yang tersedia hanya 90 ribu tempat. “Masih ada masyarakat yang tidak terlayani. Mereka ini yang tersebar di masyarakat, biasanya di kampung-kampung. Bahkan ada diantara mereka yang dipasung. Ini melanggar HAM,” ujarnya.

Profesor Budi bangga, dengan kontribusi keperawatan jiwa pada pelayanan kesehatan jiwa di rumah sakit umum telah memberi dampak perbaikan kondisi kesehatan pasien dan keluarganya. Makanya, kegiatan itu perlu terus dilakukan agar perawat terasa bermakna bagi pasien. Keperawatan jiwa di rumah sakit umum untuk pasien dengan masalah fisik karena depresi dapat berdampak pada kualitas hidup.

Dijelaskan juga, salah satu alasan masuknya keperawatan kesehatan jiwa pada arus utama pelayanan keperawatan jiwa di rumah sakit umum karena meningkatnya masalah kesehatan jiwa pada pasien dengan sakit fisik. Pasien memerlukan perawatan pada respon pasien secara emosi, spiritual, perilaku dan kognitif terhadap masalah fisik yang dialaminya. Psychiatric and mental liasison nurse adalah perawat yang memberikan konsultasi kesehatan jiwa pada pasien sakit fisik.“Dengan melakukan asesmen dan tindakan baik kepada pasien maupun kepada keluarga. Perawat memberikan asuhan keperawatan secara holisitik. Artinya, bukan hanya kepada diagnosis fisik saja, tetapi juga diagnosis psikososial pada masalah kesehatan jiwa pasien,” jelas dia.

Profesor.Budi  mengingatkan, bahwa asuhan keperawatan difokuskan pada masalah biologis, pikiran, emosi, psikologis, spiritual, sosial dan lingkungan pasien. Gejala sosial yang terjadi saat ini erat kaitannya dengan gangguan jiwa yang diderita. “Kendati hanya gangguan jiwa ringan namun dapat memicu pada gangguan jiwa berat. Sangat erat kaitannya. Jadi jangan remehkan masalah ini,” imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa di tempat kerja bisa di kantor bisa rumah sakit bisa di Fakultas bahwa Kesehatan Jiwa di tempat kerja harus juga di perhatikan karena sesuai penelitian bahwa :10% Pekerja mengambil cuti karena depresi, 36 Rata rata 36 hari kerja hilang dikarenakan depresi, 50% Orang dengan depresi tidak mendapat perawatan, 94% Gejala kognitif depresi: sulit konsentrasi membuat keputusan dan mengingat yg terjadi saat depresi menyebabkan penurunan fungsi kerja dan produktifitas, 43% pada level pemimpin menginginkan adanya kebijakan yang mendukung terkait pekerja yang mengalami gangguan jiwa (satar)