News

PSIK ADAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEGAWATDARURATAN (UKM KANDAGA)

     

KANDAGA adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember dan salah satu program kerjanya adalah mengadakan Pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) kegawatadaruratan dimana syarat yang wajib di ilkuti oleh anggotanya adalah Diklat dan akan dinyatakan sah menjadi anggota jika sudah lulus pendidikan dan pelatihan.

Adapun Diklat pada tahun ini diikuti oleh mahaiswa dan mahasiswi sejumlah 102 peserta Diklat kali ini diadakan selama dua hari yaitu pada tanggal 22 April 2017 diawali dengan senam bersama seluruh peserta dan panitia yang dilanjutkan acara seremonial bertempat Ruang Aula di gedung Dekanat PSIK Universitas Jember. Acara buka oleh Devi Humairah sebagai ketua panitia Diklat di lanjutkan oleh  pembina Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep. M.Kep Acara di hadiri oleh beberapa undangan, ketua BEM, Ketua BPM. Ka. Sie. Kemahasiswaan dalam sambutannya Devi Humairah mengatakan bahwa sebagai ketua panitia saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Jajaran Pimpinan PSIK khususnya Sekretaris bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang telah memberikan kepercayaan kepada panitia untuk melaksanakan program kerja salah satunya yaitu mengadakan pendidikan dan latihan kegawatdaruratan sehingga  semua peserta mengerti apa dan bagimana gawat darurat itu selain itu kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para peserta diklat sampai akhir kegiatan Diklat semua dalam keadaan sehat.

Sedangkan Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep. M.Kep sebagai pembina UKM KANDAGA mengatakan kita sebagai mahasiswa PSIK harus mengetahui apa dan bagimana kegawatdaruratan…? bagi kita yang nantinya akan menjadi tenaga kesehatan kita harus tahu mengapa salam kita selalu menyatukan telapak tangan tegak lurus di dada itu artinya kita sebagai tenaga kesehatan adalah sejajar bukan di belakang, atau di depan bahkan di atas atau dibawah kita adalah sejajar dengan tenaga kesehatan yang lain dan apa arti dari Kandaga mungkin adik adik mahasiswa ada yng belum mengetahui Kandaga itu berasala dari bahasa jawa halus yang artinya adalah tempat, wadah atau Peti kecil yang terbuat dari kuningan atau tembaga yang berguna untuk menyimpan suatu peralatan,  makna kandaga disini adalah kita sebagai wadah bagi mahasiswa kesehatan yang sudah siap di pakai dalam menangani situasi teruburuk (bencana) dan lain sebaginya.

Acara selanjutnya adalah pemberian materi, Materi pertama adalah tentang tentang Kebencanaan yang disampaikan oleh Eka Putri Fajariyati yang mengulas bagaimana Bencana terjadi dan kita harus bagaimana jika terjadi benjana. Kemudian disusul dengan materi kedua yaitu Penanganan Kebencanaan yang disampaikan oleh pakar penangan bencana yang sudah malang melintang menangani berbagai bencana yaitu Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep. M.Kep.

Setelah acara pemberian materi selesai maka di lanjutkan dengan kegiatan simulasi. Dalam kegiatan simulasi ini situasi kejadian di rancang seperti sungguhan karena di Jember sendiri sering terjadi gempa bumi. Dalam kegiatan ini dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok korban, TIM aju, TIM Penolong bencana, dan TIM yang berada di RS Lapang masing-masing di ketuai oleh mahasiswa. Simulasi ini dirancang di 2 daerah yang memakan banyak korban. Saat terjadi gempa bumi ada warga yang melaporkan ke markas bahwa didaerahnya terjadi gempa yang dan korbannya banyak, lalu pemimpin memerintahkan tim aju untuk melihat daerah tersebut apakah benar-benar terjadi gempa atau tidak, korabannya bagaimana, situasinya bagaimana dan selesai melihat tim aju melaporkannya ke pemimpin dan pemimpin menyuruh tim Penolong terjun langsung ke daerah yang terjadi bencana. Kegiatan yang sangat di tunggu dimana para peserta diklat di latih untuk tanggap, tegas dan tangguh dalam menghadapi bencana. Para peserta langsung berpencar mencari korban terutama korban yang berpita merah (sangat parah) karena korban tersebut perlu penanganan yang cepat. Dalam korban gempa bumi ini di desain korbannya berpita merah, kuning dan hitam dan untuk keadannya di setting banyak yang menderita Apneu, open fraktur, close fraktur, dan meninggal. Sehingga para TIM penolong harus berfikir dan bertindak cepat untuk menolong para korban tidak lupa juga mereka mengevakuasi korban sangat berhati-hati karena mereka benar-benar menjaga keselamatan pasien. Ternyata para tim penolong bisa melakukannya dengan sangat baik dan setelah mengganan dari tim bencana selesai langsung di rujuk ke RS Lapang, saat di rujuk para TIM di RS sigap dalam menanganinya.“ Setelah acara selesai dan diadakan evaluasi karena Diklat ini adalah bagi pemula, sehingga masih banyak yang kurang tetapi apa yang mereka melakukan sangat baik dan masih perlu ada pelatihan untuk selanjutnya”, kata Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep. M.Kep selaku Pembina UKM KANDAGA.

Untuk merefres setelah melakukan kegiatan Diklat yang sangat melelahkan para peserta diadakan kegiatan outbond. Outbond ini merupakan kegiatan akhir peserta dimana konsepnya ialah game adu kecakapan dan kecerdasan namun tetap mengusung konsep kegembiraan, peserta dibagi menjadi 10 kelompok yang ditiap kelompoknya berjumlah 10 orang, setelah sedari pagi disibukkan dengan beberapa kegiatan, peserta akhirnya melakan diadalukan kegiatan yang dapat me-refresh kembali tenaga dan juga pikiran mereka. Game yang pertama adalah hullahoop tali rafia, dalam game ini peserta di bagi menjadi 2 kelompok kecil, 5 orang di tali rafia yang pertama dan 5 orang di tali rafia kedua, tim pertama memulai permainan dengan ke-5 orang tersebut masuk dalam tali rafia dan setelahnya harus diikat, mereka kemudian mencari sebuah clue yang telah panitia siapkan di dalam sedotan, setelah clue tersebut didapatkan barulah tim ke-2 melakukan hal yang sama seperti tim pertama, apabila kedua tim telah mendapatkan clue maka mereka harus masuk dalam satu tali rafia (tali rafia untuk 10 orang), saat berada dalam tali rafia tersebut mereka harus memecahkan clue yang sebenarnya adalah sebuah soal tersebut, apabila dirasa telah menemukan jawabannya mereka harus secepatnya memberi tahukan kepada panitia dengan 10 orang tersebut berjalan dalam tali rafia. Game ke-2 yaitu menemukan clue di dalam tepung, dalam game ini 6 peserta akan dibagi menjadi 3 tim yang tugasnya sama hanya saja waktu bermainnya saja yang berbeda, tim pertama harus menemukan clue dalam sebuah piring yang diisi dengan tepung dimana satu peserta membantu memegang piring dan peserta yang lain mencari clue menggunakan mulut, apabila telah menemukan clue, teman yang memegang piring memberikan clue pada tim ke-2 begitu seterusnya hingga akhirnya mereka harus memecahkan maksud dari clue tersebut bersama-sama. Outbond ini sangat seru hingga tanpa disadari rintik-rintik hujan mulai membasahi kami semua, ya disaat yang tidak tepat dengan cuaca yang tidak tepat pula.

Karena cuaca yang kurang bersahabat tersebut akhirnya panitia memutuskan untuk melakukan game penentuan di dalam ruangan, dimana kelompok yang mendapatkan juara 1 pada game pertama dan kedua yang berjumlah 4 kelompok tersebut diadu kecerdasannya, panitia memberikan soal kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan pada mereka dan yang paling cepat menjawab dialah yang memenangkan game. Setelah menghitung sampai tiga para kelompok tadi membuka soal dan sangat menyenangkan melihat ekspresi kaget mereka setelah mengetahui soal tersebut, entah kaget karena sulit atau karena terlalu mudah, yang pasti mereka sangat serius dan antusias dalam permainan tersebut hingga akhirnya kelompok 7,8 berhasil menjawab soal pertama kali disusul oleh kelompok 19,20 diposisi kedua, dan hadiah langsung diberikan sendiri oleh Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep. M.Kep selaku pembina UKM KANDAGA, sorakan dari peserta menambah kesan meriah dan menyenangkannya acara ini.

Acara selanjutnya yaitu penutupan, penutupan sendiri dipimpin langsung oleh Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep. M.Kep yang menandakan acara ini telah berakhir, peserta dan panitia dengan khitmat menyimak pidato penutupan dan doa yang disampaikan, hingga acara berakhir yang terlihat adalah gembira di wajah tiap-tiap peserta dan menjadi nilai tersendiri bagi panitia yang menandakan acara ini berhasil menyampaikan tujuan utama diadakannya diklat UKM KANDAGA ini, semoga ilmu yang didapat baik peserta maupun panitia bermanfaat dan semoga acara diklat ini menjadi sebuah wadah bagi anggota UKM KANDAGA dalam hal keilmuan yang dapat membantu anggota dalam memahami kasus-kasus yang ada dalam kegawat daruratan dan menjadi wadah bagi anggota untuk melatih empati menolong sesama, karena empati pada dasarnya adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang ners dan menolong sesama adalah kewajiban bagi seorang ners dan semua itu dapat kita latih dalam DIKLAT UKM KANDAGA, Get to be The Real Nurse. (ami alalili +satar)